Social Icons

Pages

Featured Posts

Sabtu, 09 Agustus 2014

BAYANGKAN JIKA MEREKA ADALAH ANAK-ANAK KITA

 INILAH KEBIADABAN ISRAEL LAKNATULLAH 'ALAIK
 MEREKA MEMBUNUH ANAK-ANAK YANG TIDAKTAHU APA-APA
 MEREKALAH TERORIS SEJATI YANG HARUS DIHANCURKAN
 MARILAH KITA BANTU SAUDARA-SAUDARA MUSLIM PALESTINA DARI PEMBANTAIAN
 APAKAH DENGAN HARTA KITA ATAU DOA KITA
 SEMOGA ALLAH SEGERA MEMENANGKAN MUJAHID GAZA PALESTINA
 YA ALLAH AMPUNI DOSA KAMI KARENA KAMI HANYA BERDIAM DIRI MELIHAT MEREKA SAUDARA MUSLIM DIBANTAI DENGAN BIADAB,,,

Rabu, 19 Juni 2013

Tips Menyambut Bulan Ramadhan

Ramadhan Sudah di Depan Mata
(Tips Menyambut Ramadhan)
Tidak lama lagi kita akan kedatangan  tamu yang mulia lagi terhormat, bulan Ramadhan (Prediksi,1 Ramadhan jatuh tanggal 1 Agustus 2011) yang senantiasa dirindukan kedatangannya dan disayangkan kepergiannya.

Bulan yang datang dengan berjuta berkah dan magfirah yang akan membersihkan noda-noda dalam jiwa sang pendosa. Ramadhan adalah kekasih hati, ia bagaikan darah segar yang membangkitkan kembali semangat yang mulai mengendor,ia ibarat oase di tengah padang sahara pelepas dahaga bagi sang pengembara di bawah teriknya sang mentari. Hanya orang fasik dan zhalim yang mengabaikan kehadiran bulan Ramadhan,bahkan mereka mencela,membenci, dan menganggapnya sebagai penjara jiwa yang mengekang hawa nafsu yang senentiasa diperturutkannya.

Namun demikian kita tetap bersyukur, masih banyak kaum muslimin yang melaksanakan puasa, meski harus kita akui dengan jujur bahwa masih banyak pula diantara mereka yang menyambut dan mengisi hari-harinya di bulan Ramadhan dengan penyimpangan-penyimpangan dari apa yang disyariatkan oleh Allah سبحانه وتعلى, diantaranya ada yang menyambutnya dengan pesta, pawai-pawai, bahkan di-antara mereka ada yang mempersiapkan acara begadang yang diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan menjurus kepada kemaksiatan. Sehingga benarlah apa yang disinyalir oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam sabda beliau :

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ  رواه أحمد و ابن ماجه

“Betapa banyak orang yang berpuasa bagian yang ia dapatkan (hanyalah) lapar dan dahaga” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Oleh karena itu sebagai seorang muslim hendaklah mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan di dalam menyambut bulan suci Ramadhan serta amalan-amalan yang disyariatkan oleh Allah  dan Rasul-Nya.

Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan
1. Memperbanyak do’a kepada Allah
Adalah merupakan kebiasaan bagi para generasi yang shalih pendahulu kita dengan memperbanyak do’a sebelum masuknya bulan Ramad-han, sehingga diriwayatkan diantara me-reka ada yang memohon kepada Allah  agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan sejak 6 bulan sebelumnya. Mereka juga memohon kepada Allah  agar diberikan kekuatan dan pertolongan di dalam melaksanakan ibadah-ibadah di dalamnya seperti puasa, qiyamul lail, sedekah dan sebagainya.

2. Bersuci dan membersihkan diri
Yaitu kebersihan yang bersifat maknawi seperti taubat nasuha dari segala dosa dan maksiat. Pantaskah kita me-nyambut tamu yang agung dan mulia dengan keadaan yang kotor?, Pantaskah kita menyambut bulan Ramadhan yang dicintai oleh Allah  dan Rasul-Nya dengan gelimangan dosa?, Bagaimana kita ber-puasa sedangkan shalat masih sering kita lalaikan ? yang mana meninggalkannya merupakan sebuah kekufuran. Bagaima-na kita menahan diri dari segala yang mubah (makan dan minum) kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram ? yang merupakan hasil riba, suap dan harta haram lainnya. Bagaimana kita ber-harap puasa kita dapat diterima sedang-kan kita dalam keadaan seperti ini. Renungilah sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَ الْعَمَلَ بِهِ فَلَْيْسَ ِللهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ  رواه البخاري

“Barangsiapa yang tidak meninggal-kan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada bagi Allah  kepentingan terhadap puasa (yang sekedar meninggalkan makan dan minum)” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu sebelum pintu taubat tertutup, sebelum matahai terbit dari sebelah barat, sebelum nyawa sampai di tenggorokan maka bersegeralah bertau-bat dengan taubat yang sebenar-benarnya. Allah سبحانه وتعلى berfirman :

يَآيُهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا تُوْبُوْا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَصُوْحًا .... التحريم :8

“Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya...” (QS. At Tahrim:8)

3. Mempersiapkan jiwa

Yaitu dengan memperbanyak amal-amal shalih pada bulan Sya’ban karena pada bulan ini bulan diangkatnya amalan-amalan pada Allah. Sebagaimana hadits Usamah bin Zaid t yang diriwa-yatkan oleh Imam An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah yang dihasankan oleh Syaikh Al Albani bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم berpuasa sepanjang bulan Sya’ban atau beliau memperbanyak puasa di dalamnya kecuali hanya beberapa hari saja beliau tidak melakukannya.


4. Bertafaqquh (mempelajari) hukum-hukum puasa dan mengenal petunjuk Nabi  صلى الله عليه وسلم

sebelum memasuki puasa seperti mempelajari syarat-syarat diterimanya puasa, hal-hal yang mem-batalkannya, hukum berpuasa di hari syak (meragukan), perbuatan-perbuatan yang dibolehkan dan dilarang bagi yang berpuasa, adab-adab dan sunnah-sunnah berpuasa, hukum-hukum shalat tarawih, hukum-hukum yang berkaitan dengan orang yang memiliki udzur seperti me-ngadakan perjalanan, sakit, hukum-hukum yang berkaitan dengan zakat fitri dan lain-lain. Maka hendaknya kita ber-ilmu sebelum memahami dan mengamal-kannya. Sebagaimana firman Allah سبحانه وتعلى :

فَاعْلَمْ أَنــَّهُ  لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ     محمد : 19

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguh-nya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan termpat tinggalmu” (QS. Muhammad :19) Didalam ayat ini Allah سبحانه وتعلى mendahu-lukan perintah berilmu sebelum berkata dan berbuat.

5. Mengatur sebaik-baiknya program di bulan Ramadhan.
Bila seorang tamu yang agung datang berkunjung ke rumah kita kemudian kita menyambutnya dengan baik tentu kita akan mendapatkan pujian serta balasan dari tamu tersebut, begitu pula dengan bulan Ramadhan yang datang dengan membawa berbagai macam keutamaan. Jika kita menyambutnya dengan persia-pan serta program-program untuk tamu agung ini tentu kita akan mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut.

Maka dari itu hendaklah kita mengisi bulan suci ini dengan memperbanyak iba-dah shalat sunnat, membaca Al Qur’an, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan istighfar dan lebih peduli kepada nasib orang fakir dan miskin, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahmi, memuliakan tamu, men-jenguk orang sakit dan ibadah-ibadah lain yang semisal dengan itu guna meraih gelaran mulia dari Allah, yaitu “Taqwa” dimana ia merupakan simbol sejati bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa mengikhlaskan hati dan memurnikan iman yang terpatri lewat amalan ibadah yang relevan dengan hukum syar’i.

Keutamaan Puasa Ramadhan
Berpuasa di bulan Ramadhan selain ia suatu kewajiban individu bagi yang memenuhi syarat, namun ia juga me-nyimpan banyak keutamaan di balik semua itu, diantaranya :

1. Puasa adalah rahasia antara hamba dengan Tuhannya. Dan Allah-lah yang akan memberikan balasannya. Dalam hadits qudsi Allah سبحانه وتعلى berfirman :

نْ حَسَنَةٍ عَمِلَهَا ابْنُ آدَمَ إِلاَّ كُتِبَ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللهُ U إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ  رواه النسائي

“Tidaklah seorang anak Adam mela-kukan suatu amalan kebaikan, kecuali akan dituliskan baginya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat (pahala) kebaikan. Allah  سبحانه وتعلى berfirman : “Kecuali puasa maka sungguh puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang me-nentukan ganjaran (pahala)nya” (HR. An Nasaa’i)


Imam An Nawawi berkata:
“Dikatakan (bahwasanya Allah sendiri yang akan memberikan pahala orang berpuasa) karena puasa adalah bentuk ibadah yang tersembunyi yang jauh dari perbuatan riya’, hal ini berbeda dengan ibadah shalat, hajji, berjihad, shadaqah dan amalan-amalan ibadah yang zhahir (tampak) lainnya” (Lihat Syarh Shahih Muslim 8:271)

2. Bagi orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembira-an, kegembiraan ketika ia berbuka dan kegembiraan ketika ia menemui Rabb-nya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

  لِلصَّــائِمِ فَرْحَــتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبـــَّــهُ  رواه البخاري و مسلم

“Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka serta kegembiraan ketika ia menemui Rabbnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Pengampunan dosa
Seorang hamba yang berpuasa dan melakukan amal ibadah lainnya karena iman dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diam-puni oleh Allah  سبحانه وتعلى . Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersab-da :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابــًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  رواه البخاري و مسلم

“Barang siapa yang berpuasa Ramad-han karena iman dan mengharap ridha Allah, diampuni dosa-dosa nya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bau mulut orang  yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma misk (minyak wangi). Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْــيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيـْـحِ الْمِسْكِ  رواه البخاري و مسلم

“Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma misk (minyak wangi)” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Terdapat waktu yang mustajab.

Bagi yang berpuasa ada waktu, yang mana apabila ia berdo’a pada waktu tersebut, maka do’a itu tidak tertolak, sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

  إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً  مَا تُرَدُّ  رواه ابن ماجه

“Sesungguhnya orang-orang yang ber-puasa pada saat berbuka mempunyai waktu dimana do’anya tidak tertolak” (HR. Ibnu Majah)   

Ya Allah kami rindu dengan bulan Ramadhan, maka pertemukanlah kami dengannya dan berilah kami kekuatan untuk beribadah didalamnya sebagai-mana yang Engkau cintai dan ridhai.(Al Fikrah)

Rabu, 10 Oktober 2012

selamat berjuang


Sepertinya baru kemarin qta menjadi keluarga
Sepertinya baru kemarin kita tertawa dan tersenyum ceria
Sepertinya baru kemarin kebersaan itu terasa
Dan kini kau sudah harus pergi
Ku tak tahu apakah lama atau untuk selamanya
canda dan tawamu akan terus kami rindukan
Senyum  dan sapamu akan terus kami impikan
Celupan-celupan semangatmu akan terus kami nantikan
Memang berat hati ini melepaskan
Namun demi asa, apa daya
Hanya satu yang kami pinta
Ukhuwah yang terbina teruslah terjaga
Selamat jalan ustadzah
Goresan-goresan pena  yang pernah kau berikan tak kan pernah kami lupakan
Indahnya warna-warni yang pernah kau torehkan tak kan pernah kami hilangkan
Kami semua di sini sangat bangga pernah bersama dengan mu
Kami semua di sini kan tetap melanjutkan perjuangan mu
Kami semua di sini kan terus mendoakanmu
Baik itu sekarang dan untuk selamanya

Senin, 24 September 2012

CITA-CITA


Cita-cita
Hal yang luar biasa bagi sebagian orang dan hal yang biasa bagi sebagian yang lain. Ada yang menganggap tidak penting dan ada yang menganggap itu adalah pondasi dasar tetang seseorang dalam melangkah. Lalu bagaimana menurut anda? Menurut penulis, cita-cita adalah sebuah doa dan tujuan hidup. Maka sungguh disayangkan jika dalam hidup kita tidak punya cita-cita, sama halnya kita tidak punya tujuan hidup. Berjalan tanpa arah. Terkabulnya cita-cita kita sama halnya dengan terkabulnya doa kita, maka perlu persyaratan-persyaratan tersendiri. Jika doa ingin terkabul maka perlu diperhatikan:
1.       Apa doa yang kita panjatkan? Apakah itu itu masuk akal untuk dikabulkan ataukah tidak. Jika kita berdoa agar bisa kaya melebihi Allah, maka itu tidak masuk akal. Sama halnya dengan cita-cita, apakah cita-cita kita ini masuk akal atau tidak?
2.       Bagaimana ikhtiar kita setelah berdoa? Jika kita berdo’a agar dapat jodoh yang sholihah, maka bagaimana ikhtiar kita untuk mendapatkannya, sudahkah kita mensolihkan diri atau belum? Sudahkah kita memantaskan diri untuk memperolehnya atau belum, dsb. Sama halnya dengan cita-cita, bagaimana ikhtiar kita untuk meraihnya?apakah sudah semaksimal mungkin ataukah belum.
3.       Jika ikhtiar sudah maksimal maka yang selanjutnya adalah tawakal. Yang artinya adalah terus dan terus berdoa, jangan berputus asa sebelum dikabulkan doa itu serta kita serahkan keputusan yang terbaik kepada Allah. Yaqinlah bahwa apapun yang terjadi bagi kita, itulah yang terbaik buat kita menurut Allah.

Maka marilah kita bantu  anak-anak kita untuk menancapkan cita-cita sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya, kita motivasi mereka, kita beri arahan melangkah menuju cita-cita mereka dan yang jangan terlewat adalah bantu mereka dengan doa. Boleh jadi doa-doa malam kita inilah yang akan mempermudah anak-anak kita menuju cita-cita mereka.










Rabu, 04 Juli 2012

BELAJAR KE BUMI LANGIT

kali ini para guru Sekolah Alam Magelang, yayasan dan  wali murid belajar ke Bumi Langit,,,di sana begitu banyak hal yang kami dapat,,,ada apa di Bumi Langit?


Bumi Langit: Melakukan pendekatan yang Arif dengan nilai-nilai yang berazaskan kerja sama antara manusia dengan alam dalam menata sarana-sarana kehidupan (permukiman dan sarana kehidupan lainnya). Menggunakan bahan-bahan bangunan dari sumber-sumber yang sustainable dan kearifan arsitektur tradisional, semua ini melahirkan suasana yang indah dan ketersambungan antara karya manusia dan alam.

   
 Bumi Langit: Pertanian dan perternakan adalah sebuah element yang amat penting dalam mata rantai kehidupan manusia. Niat dan cara yang benar dalam melakukannya akan menjadi penentu kwalitas kehidupan kita secara keseluruhan sebagai manusia, disini kami  mengembangkan budidaya pertanian, dan peternakan alami/organik yang akan amat bermanfaat bagi pembekalan mahasiswa KKN, para pegiat masyarakat, dan pihak-pihak yang berminat berusaha dan memahami makna dan manfaat pertanian/perternakan alami.
Bumi Langit: Salah satu tragedi kehidupan bangsa adalah ketergantungannya pada sumber karbohidrat import (tepung gandum) kami mengembangkan makanan makanan sehat berbahan karbohidrat lokal, semua ini bermanfaat sebagai sarana belajar dan pengembangan kesadaran akan kesehatan, dan akan menjadi menu selama anda berada di Bumi Langit.



Bumi Langit: Tanggung jawab dalam mengurangi kerusakan bumi karena pengunaan energy bersumber pada bahan bakar fosil menjadi dasar dari pengembangkan sumber sumber energi terbarukan seperti dari biogas, matahari dll. Ini dapat digunakan sebagai sarana pelatihan, konsultasi dan menjadi dasar perenungan dalam aktivitas sehari-hari


Permaculture dan Islam


Hampir semua nilai-nilai yang dibicarakan dalam permaculture adalah nilai-nilai yang Islami, didalam Islam sendiri kita diperintahkan untuk mencari ilmu sampai kenegeri Cina sekali pun (pada saat nabi menasehati hal ini disamping amat jauh dan sulit juga belum ada umat muslim di cina ) dan mencari ilmu (terutama ilmu yang di Ridhoi oleh Allah) dalam Islam adalah wajib hukumnya.
Apa yang dibicarakan dalam permaculture adalah upaya untuk mengembalikan system-system kehidupan pada tatanan kehidupan sesuai Sunnatullah, Allah menciptakan semua dalam keadaan seimbang dan adalah maksud Allah agar kita manusia menata kehidupan di muka bumi ini sesuai dengan contoh-contoh sunah-Nya tersebut.   
Dalam tatanan masyarakat tradisional, seperti masyarakat di zaman Nabi Muhammad saw  hubungan antara manusia dan alam sekitar masih amat erat terjalin (khususnya masyarakat pedalaman seperti Beduin) meninggalkan tatanan dan ketentuan-ketentuan alam sama saja dengan kematian. Di dalam masyarakat modern yang dimulai kira-kira 200an tahun terahir ini dan zaman yang dipersenjatai dengan bahan bakar fosil (yang tidak terbarukan dan mencemari) terjadilah perubahan yang amat dominan dalam sikap hidup manusia terutama dalam hubungan manusia dengan alam. Manusia diajarkan untuk memisahkan diri dari alam, mengexploitasi (pen:mendzolimi) sumber-sumber alam diluar batas ukuran dan keseimbangan (mengingkari Sunnatullah). Bukankah jelas di dalam Al Quran kita di ingatkan; bahwa manusia amat berkecendrungan merusak dan bahwa Allah menciptakan seluruh alam ini dalam keseimbangan dan dalam ukuran-ukuran yang amat terukur dan pasti. Bukankah tuntunan ini mempunyai konsekwensi yang amat mengikat: Pertama kita menjadi wajib untuk selalu mengukur sesuatu yang akan kita ambil/pakai dari alam dengan pertimbangan tidak akan mengambil/merusak hak Allah yang berwujud dalam keseimbangan dari tatanan yang diciptakan Nya. Kedua karena ukuran-ukuran yang amat terukur dan pasti dalam ciptaan Allah tersebut maka kita harus selalu mengukur berapa yang menjadi hak-hak mahkluk-mahkluk lain dan berapa bagian yang menjadi hak kita sebagai manusia.
Bukankah ini sebuah wujud panduan dalam Islam yang amat jelas, akan keharusan kita untuk hidup secara sustainable (sesuai Sunnatullah), menghormati hak Allah dan menghargai hak-hak mahkluk ciptaan Allah lainnya, dan bukankah hanya dalam tatanan atau kondisi seimbang dan penuh kebaikan seperti inilah Rahmat dan Berkah Allah akan mewujud dalam kehidupan kita ?. Dengan kata lain kehidupan yang Sustainable sama dengan Rahmat Allah yang pada ahirnya menghasilkan Berkah.
Pertanyaan ini amat penting dan mendasar yang pada ahirnya bila sungguh-sungguh didalami dan dipertimbangkan akan berdampak amat besar pada keseharian kehidupan kita di zaman modren ini.
Permaculture sebenarnya di samping mewakili sebuah kesadaran juga menyangkut ilmu-ilmu praktis dalam mekanisme menata kembali lingkungan, agar kita dapat kembali hidup sesuai dengan Sunnatullah (sustainable). Kalau dalam tatanan kehidupan tradisional nilai-nilai ini kita warisi langsung dari orang tua-orang tua kita, di zaman ini kita harus secara lebih sadar, bersunguh-sungguh dan systematis berupaya mengembalikan sumber-sumber keberkahan dalam tatanan lingkungan keseharian kita yang umumnya sudah amat rusak dan relatif amat tercerabut dari sumber-sumber keberkahan alam.
Mengikatkan kembali keseharian kehidupan kita pada sumber-sumber yang membawa keberkahan adalah sebuah keharusan, karena sumber-sumber tersebutlah yang akan memberikan kekuatan yang mendasar dan hakiki bagi kelangsungan kehidupan manusia (Dunia dan Ahirat). kesadaran dan upaya inilah yang akan memberikan kita kemuliaan di hadapan Allah dalam rangka mendapatkan Ridho Nya. Hanya dengan upaya ini (hidup sesuai Sunnatullah) kita dapat menjamin kelangsungan kehidupan umat manusia dan akan menghindarkannya dari kepunahan/kehancuran (murka Allah).

Apa itu Permaculture ?

Permaculture (pertanian permanen) adalah sebuah pengetahuan dan kesadaran dalam menata (design) dan pemeliharaan terhadap sebuah ecosystem pertanian produktif yang di dalamnya terdapat keberagaman, daya tahan dan stabilitas. Dalam intergrasi yang penuh harmoni ini, intergrasi antara  landscape dan manusia mewujud  menjadi sebagai  penyedia bagi makanan, energy, perumahan (penaung), kebutuhan-kebutuhan materi  lainnya dan kebutuhan non materi, dan semua ini terjadi dalam sebuah tatanan yang sustainnable (berkesinambungan). Tanpa pertanian permanent  akses kita pada sumber-sumber yang berkah akan terputus dan tidak mungkin ada stabilitas keteraturan dalam masyarakat.
Tatanan (design) permaculture adalah sebuah system yang mengabungkan komponent-komponen konseptual, material dan strategi dalam pola-pola (pattern) yang berfungsi dalam kegunaannya dan pada ahirnya  bermanfaat bagi kehidupan dalam semua wujudnya.
Philosophy di belakang permaculture adalah kerjasama antara manusia dengan alam, bukan menentang alam; melakukan sesuatu dengan pengamatan mendalam dan tidak terburu-buru di bandingkan dengan tindakan-tindakan yang terburu-buru dan tidak dipikirkan lebih dahulu: tentang melihat pada sebuah lingkungan (system) dengan semua fungsi-fungsinya dari pada hanya meminta satu jenis panen (hasil) saja; dan membiarkan alam menjalankan (mewujudkan) kesempurnaannya sendiri

Permaculture didalam landscape dan masyarakat
Dikarenakan dasar dari permaculture adalah kemanfaatan dari sebuah tatanan (design), ini menyebabkannya dapat ditambahkan (digunakan) pada semua pelatihan etika kepribadian (ethical), juga pengetahuan keterampilan, dan mempunyai potensi untuk diterapkan pada semua relung-relung kehidupan manusia. Dalam landscape yang luas, permaculture berkonsentrasi pada daerah daerah yang sudah dimukimi dan daerah-daerah pertanian yang sudah digarap. Hampir semua dari kawasan-kawasan ini memerlukan perbaikan (rehabilitasi) yang drastis dan pemikiran kembali. Satu hasil yang langsung dari pengunaan keterampilan manusia  adalah pengabungan antara sumber-sumber pangan dengan permukiman, untuk menangkap (menyimpan) air dari atap-atap rumah, dan menyediakan daerah2 didekat permukiman sebagai kawasan (zona) hutan sebagai sumber bahan bakar, menjadi penerima limbah dan penyedia energi, melakukan pembebasan daerah2 dibumi ini untuk digunakan sebagai kawasan rehabilitasi bagi system system dan kehidupan alami. Ini tidak boleh dilihat hanya sebagai “kawasan terlarang bagi manusia”  tetapi lebih dalam arti luas adalah untuk kepentingan kesehatan global (menyeluruh)
Perbedaan yang utama dari ekosistim kawasan hasil olahan manusia dan sebuah system alami adalah yang mana kebanyakan jenis (species) kehidupan dan juga biomass dalam ecology kawasan olahan di niatkan untuk kegunaan manusia dan hewan peliharaannya. Kita manusia hanya sebagian kecil dari  tatanan keberagaman mahkluk-mahkluk di alam ini, dan hanya sebagian kecil dari hasil yang dihasilkan (yield) yang menjadi tersedia langsung bagi kepentingan kita (manusia). tapi di kebun (tanah olahan) kita setiap tanaman dipilih untuk memberikan atau menunjang kebutuhan untuk manusia melewati hasil panennya. Pola (design) rumah tinggal secara prinsipil selalu berhubungan dengan kebutuhan manusia; oleh karenanya menjadi berpusat pada manusia (anthropocentric)
Ini adalah tujuan yang valid untuk sebuah design permukiman, tapi kita juga memerlukan panduan etika yang berpusat pada alam untuk kepentingan konservasi hutan. Pada intinya kita tidak dapat  melakukan banyak untuk alam bila kita kita tidak menguasai/menghilangkan kerakusan kita, dan bila kita tidak dapat mengadakan (supplay) kebutuhan hidup dari lingkungan kawasan permukiman kita sendiri. Bila kita dapat berhasil melakukan tujuan ini, kita dapat mengembalikan banyak dari daerah-daerah pertanian kita sebagai daerah2 konsevasi alam.
Daur ulang pada nutrient-nutrient dan energi di alam adalah bagian dari fungsi banyak jenis-jenis kehidupan (species-species). Didalam kebun (pertanian) yang kita tata, adalah tanggung jawab kita untuk mengembalikan sampah (melewati  pembuatan kompos dan mulsa) kembali pada tanah dan tumbuh-tumbuhan. Kita secara aktif menciptakan tanah dikebun kita, yang didalam lingkungan alamiah fungsi tersebut dilakukan oleh jenis-jenis kehidupan lainnya. di lingkungan tinggal kita dapat menangkap air untuk kebutuhan kebun kita, tapi kita juga akan selalu bergantung pada hamparan hutan-hutan alamiah yang melewati daun-daunnya menambah kelembaban, membentuk awan dan hujan yang ahirnya menjaga sungai-sungai tetap mengalirkan air yang jernih, menjaga atmosphere global, dan mengkunci gas-gas polutant yang kita hasilkan. Jadi, biarpun manusia-manusia yang pada dasarnya anthropocentric dapat diberikan wawasan kesadaran untuk pada ahirnya memusatkan perhatiannya dan upaya-upaya terhadap konsevasi pada hutan-hutan alam dan mahkluk-mahkluk yang hidup di dalamnya. Ini semua akan memberikan tempat dan kemulian bagi manusia di alam ini.
Kita telah melakukan kerusakan pada bumi (tanah) dan menebarkan sampah (keburukkan) ditempat-tempat yang kita sebenarnya tidak pernah butuhkan semua ini dalam lingkungan pertanian dan permukiman kita. Bila pada akhirnya kita perlu membuat sikap dan aturan-aturan etika dalam hubungan manusia dengan tatanan system alamiah, maka inilah wujudnya bersikap tegas menentang dan tidak berkompromi (tidak tergoyahkan) pada upaya-upaya melakukan gangguan dan kerusakan pada sisa-sisa hutan-hutan di mana makhluk-mahkluk masih hidup dalam keseimbangan.
Upaya rehabilitasi yang bersunguh sunguh pada system2 alam yang rusak dan menjadikannya kembali pada keadaan yang stabil
Penciptaan system-system tanaman/ternak untuk kebutuhan hidup dengan mengunakan sesedikit mungkin jumlah tanah yang dibutuhkan dalam menunjang eksistensi kehidupan manusia. 
Membatasi diri dengan kehidupan sederhana dan membatasi diri dari kehidupan konsumtif yang menjadi dasar dari kerakusan dan kerusakan.
Pembuatan daerah-daerah perlindungan bagi tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang terancam kepunahan

Jalan Cinta dan Permaculture

Dalam kehidupannya, manusia dihadapkan pada bermacam kebutuhan. Ada kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan makanan, perlindungan-keamanan, dan seks; ada kebutuhan sosial, seperti identitas peribadi, pengakuan kelompok, persahabatan, peran serta, dan harga diri. Dan ada kebutuhan khas sebagai manusiawi seperti kebutuhan akan pengetahuan, keindahan, etika, dan keruhanian atau spiritualitas.
Kebutuhan itu terususun secara hierarkhis. Didalam hierarkhi itu kebutuhan khas kita sebagai manusia, yaitu makhluk yang berbeda dengan hewan , terletak paling atas dan menjadi penyantun bagi kebutuhan-kebutuhan lainnya. Artinya, dalam kebutuhan-kebutuhan biologis maupun sosial, perilaku kita disantun oleh kebutuhan-kebutuhan kita untuk menjadi makhluk yang manusiawi. Dengan demikian, perilaku seksual kita yang bersifat biologis itu, setelah disantun oleh kebutuhan kita akan susila dan agama menjadi perilaku cinta kasih, yang mengatasi perilaku hewaniah. Kekuasaan sebagai kebutuhan sosial dengan santuan kebutuhan susila (etika) dan spiritual menjadi Wibawa. Dalam pergaulan sosial kitapun menjaga silaturahmi karena perilaku sosial kita itu disantun oleh kebutuhan lain yaitu kebutuhan spriritual-religius, dan sebagainya.
Dengan santunan kebutuhan-kebutuhan yang menduduki bagian atas hierarkhi itulah hidup kita menjadi manusia.
Pada sebagian manusia lebutuhan spiritualitas itu menjadi amat kuat, menjadi sesuatu yang tidak tertawarkan, bahkan menjadi sebuah obsesi. Dalam memenuhi kebutuhan yang kuat itu terdapat tiga jalan yang ditempuh, yaitu jalan akal seperti yang ditempuh para filosof, jalan syariat bagi para ahli hokum, dan jalan cinta yang menjadi pilihan para sufi.
Tanpa mengesampingkan pemikiran, dan jalan syariat, para sufi lebih menekankan pendekatan keindahan, kerinduan dan cinta kasih. Tuhan sang maha Cinta adalah wujud yang mencintai. Naluri manusia yang peka akan cinta kasih Tuhan membalasnya dengan cinta kasih pula. Pengalaman cinta kasih ini bersifat horizontal antara manusia-manusia, manusia dengan alam sekitarnya, dan secara vertical manusia dengan Tuhan.
Menghayati cinta kasih Tuhan, mencintaiNya dan mencintai semua makhluk ciptaannya adalah peluang untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Inilah gairah sejati para pejalan cinta. Sedangkan perilaku mencintai, diantaranya diwujudkan sebagai upaya untuk menyenangkan sasaran cinta itu sendiri.  Oleh karenanya bagi para pejalan cinta senantiasa berusaha menyenangkan Tuhan dengan menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan berbuat baik, adil, sabar, belas kasih, sedekah, dan sebagainya. Menghindari perilaku yang merusak, rakus, tamak dan serakah. Menjalankan perintah Tuhan melalui firman-firman-Nya dan tuntunan Rosulullah tidak berhenti pada tekstualnya, namun menggali makna yang tersirat dib alik ayat-ayat, yang ditemukan sebagai cinta kasih, dan terus berusaha mewujudkannya dalam realitas kehidupan sehari-hari. 
Mencnitai sesuatu berarti berhasrat untuk senantiasa bersama sesuatu itu, dan berupaya menyatukan diri dengan sesuatu.
Bagi pejalan cinta, menyatukan dan meleburkan diri kepada Tuhan ditafsirkan pula untuk menyatukan dan meleburkan diri pada semesta alam. Ego kecil manusia lebur dalam Ego besar Tuhan yang dimanifestasikan dalam keteraturan sempurna dari alam. Manusia hanya bagian kecil dari ekosistem alam, yang tidak pantas untuk mengeksploitasi guna  pemenuhan kebutuhan egonya semata. Tindakan yang berlebihan melanggar otoritas kehidupan makhluk ciptaan Tuhan di ekosistem, untuk pemenuhan nafsu dan ego manusia pada saatnya pasti akan merusak  kehidupan manusia itu sendiri. Inilah prinsip pejalan cinta dan inilah prinsip permaculture. Tindakan memakmurkan bumi, menebar benih cinta kasih, serta hidup harmoni sesama manusia dan seluruh makhluk ciptaan di alam semesta, adalah sarana untuk menggapai cinta sejatiNya. 




Minggu, 24 Juni 2012

KAU MUTIARA BAGI KAMI

Kau Mutiara Bagi Kami

berat rasanya di dalam jiwa menerima
namun apa daya
ukhuwah dan cinta yang terbina
kan tetap ada untuk selamanya

kehangatan dekapanmu kan slalu ku rindu
canda tawa bersama tak kan pernah terlupa
masa-masa yang qta lewati tak kan pernah terganti
suka-duka yang kita rasa tertancap di jiwa

Ya Robbi,,,
Teguhkanlah hati-hati kami
Kuatkanlah asa-asa kami
Walau kami tahu ia sangat berarti bagi kami
Walau kami tahu ia mutiara buat kami
Namun jangn biarkan kami hancur karena ini

Ya Izzati,,,
Satukanlah kami kembali
Di masa ketika tidak ada lagi yang mampu memisahkan kami
Dan tidak ada tetesan air mata lagi
Seperti yang kami rasa saat ini.


(Ku Persembahkan untukmu Sahabatku)


 

Sample text

SELAMAT DATANG DI SEKOLAH ALAM AL-HIKMAH MAGELANG,,,

MEMBENTUK GENERASI ROBBANI MENDIDIK ANAK MENCINTAI ALAM

Sample Text

SELAMAT DATANG DI SEKOLAH ALAM AL-HIKMAH MAGELANG,,,

MEMBENTUK GENERASI ROBBANI

MENDIDIK ANAK MENCINTAI ALAM